Bireuen - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Bireuen Internasional Developer Eropa Cristian (BIDEC)
salah satu dari 26 LSM yang tersebar dipelosok nusantara khususnya Aceh
yang didanai oleh gereja yang bergerak di bidang syiar kristus
(misionaris) dengan misi permurtadan kaum muslimin di Aceh.
Hal itu
diungkapkan oleh mantan presiden misionaris Prof Dr Igusti Ilham
Ramadhan Munthe kepada wartawan usai membawa dakwah di depan lapangan
bola kaki SMP 1 Peusangan, Ahad (8/3/2015) pagi.
Alumni Doktor
jurusan Kependetaan Universitas Hebrow yang mendapatkan hidayah dengan
memeluk agama Islam di tanah serambi mekkah ini membeberka jurus-jurus
maut yang dipakai oleh LSM tersebut melalui berbagai program yang telah
diatur secara sistematik sehingga membuat siapa yang tipis imanyan akan
terbuai.
“Semua
program-program yang dijalankan para misionaris didukung dengan dana
yang sangat besar yaitu 175 dolar Amaerika Serikat adalah dana dalam 4
tahun,” ungkap pria kelahiran Nusa Dua Bali, tahun 1969 yang sudah mahir
berbahasa Aceh.
Menurut mantan
pendeta terbesar di Asia ini, dalam waktu 7 tahun para relawan-relawan
gereja Rohul Kudus telah berhasil membaptiskan kurang lebih 2107 jiwa
khusus Aceh. Mereka ini terdiri dari 1027 jiwa masih berusia 21 tahun
kebawah, 400 jiwa wanita dewasa, janda dan gadis. 720 jiwa adalah kaum
lelaki yang terdiri 500 jiwa anak-anak di bawah umur, 220 jiwa laki-laki
dewasa diantaranya sudah menjadi pendeta.
“1300 jiwa
anak-anak korban tsunami, 700 jiwa diantaranya sedang dalam pembekalan
untuk menjadi seorang pendeta. Sedangkan 600 jiwa diantaranya masih
tinggal di yayasan di bawah naungan gereja,” tukas Igusti.
Untuk membentengi
gerakan anti Islam yang sudah bergerak di muka bumi ini ustadz Igusti
Ilham Ramadhan Munthe memberikan lima “D” yang dapat kita lakukan
sebagai wujud perlawanan kongkrit melawan para misionaris tersebut.
“Lima D tersebut antara nya
- Doa
- Dana
- Dakwah
- Darah (jihad) dan
- Demontrasi.
Dengan cara ini agama kita tetap tegak dan bermartabat,” tutup Ilham.
Sampai berita ini
diturunkan media ini belum mendapatkan konfirmasi dari Kesbangpol dan
Linmas Bireuen terkait Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dan keberadaan
Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) lembaga BIDEC tersebut.